Berbagi-Kreativitas.blogspot.com - بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Salam..!! Melanjutkan artikel untuk menjawab PR Sifat Manusia Dalam Al Qur'an Adalah Berkeluh Kesah adalah poin kedua yang ingin Saya ungkap untuk di pahami bersama. Sebagaimana telah Saya bahas untuk poin pertama dalam pembelajaran postingan terkait sifat manusia yakni tentang Sifat Manusia Adalah Sibuk Fitrah semoga poin perpoin yang Saya bagikan sedikit banyaknya dapat memberikan pemahaman bagi Anda para pembaca. Alhamdulillah walau keadaan kesehatan Saya yang tidak begitu baik masih bisa nulis untuk menyelesaikan artikel seputar Ilmu Islam yang sudah Saya janjikan.
Sifat Manusia Adalah Bekeluh Kesah
Seperti yang sudah Saya katakan sebelumnya, yakni Tuhan memberikan kita sifat bukan semata-mata untuk dipandang jelek atau hina, mengapa? karena ada tujuan disana, tujuan yang sebenar-benarnya tujuan, namun tidak sedikit umat paham akan tujuan yang sebenarnya itu. Apa itu tujuannya? Syafaat, mengharap syafaat karena ridho Allah yang akan di dapat ketika umat paham akan segala tindak aktifitas yang di lakukan di panggung sandiwara dunia nan kejam penuh dengan tipu muslihat, pengaruh sifat besar efeknya real karena sifat yang ada pada diri kita manusia selalu dipandang negatif tanpa memahami pentingnya sifat yang Tuhan berikan sebagai landasan mengapa umat manusia dikatakan sempurna, kapan serta bagaimana.
Pernyataan sempurna apabila dibandingkan dengan ciptaan tuhan yang lain, bukan berlandaskan di mata sesama karena ingin dilihat, ingin memperoleh penghargaan karena sesama, ingin di hargai oleh sesama, tapi lupa kepada siapa kita harus bersyukur. Ketika sedang dibumbung dengan suatu prestasi, jabatan, harkat dan martabat bangga tidak ketulungan, dan ketika sedang dilanda bencana, jatuh, sengsara sedih dan putus asa nyaris nekat bunuh diri, gila dan lain sebagainya itulah sifat manusia berkeluh kesah yang kadang tidak terkontrol.
Tidak sedikit umat diera saat ini, kadang Saya sendiri merasakan alias korban tipu muslihat syaiton ketika senang lupa kepada siapa kita harus bersyukur yang ada justru mendekati sifat yang di bilang buruk lainnya tapi tidak selamanya kembali tergantung kondisi...[], tatkala ketika susah biasanya barulah kita sangat dekat kepada Sang Pencipta, memohon untuk dikembalikan kebahagiaan dunianya (masih bersyukur dan lebih baik), namun ada juga yang salah ambil jalan alhasil nekat bunuh diri, gila, perkara yang bisa dilihat dan sering terjadi disaat ini, penyebabnya tidak lain karena minimnya nilai Iman seseorang. Tujuan Allah sendiri memberikan sifat keluh kesah tentu agar umat paham kepada siapa merka harus berkeluh kesah, mengadu, ketika merasa senang dan sedih Allah lah tempat kita bersimpuh berbagi kebahagiaan dengan bersyukur dan mengadu tempat kita untuk memohon pertolongan ketika bersedih, bukan kepada sesama ataupun jalan syaiton!. Bisa dilihat melalui Surat Al Ma'arij ayat: 20
Memahami Sifat Manusia Yang Fitrah
Dikatakan umat manusia adalah sempurna karena sifatnya yang membedakan dengan makhluk lain dan berani, Saya katakan berani karena berani ketika berjuta-juta ciptaan Tuhan menolak amanah yang diberikan justru manusia menerimanya. Sifat yang diberikan Tuhan kepada umat bukan pemicu kita untuk dapat mengarungi jalan Surga nan abadi dengan sangat mudah, namun akan terasa teramat sulit ketika sifat sudah memperdayakan sisi lemah umat. Oleh karenanya Allah Subhanahu WaTa'ala memberikan nikmat Iman dan Islam untuk dapat merangkul sifat jelek manusia kejalan yang benar. Salah satu sifat yang ingin Saya bahas pada no urut kedua setelah Sifat Manusia Adalah Sibuk adalah sebagai berikutSifat Manusia Adalah Bekeluh Kesah
Seperti yang sudah Saya katakan sebelumnya, yakni Tuhan memberikan kita sifat bukan semata-mata untuk dipandang jelek atau hina, mengapa? karena ada tujuan disana, tujuan yang sebenar-benarnya tujuan, namun tidak sedikit umat paham akan tujuan yang sebenarnya itu. Apa itu tujuannya? Syafaat, mengharap syafaat karena ridho Allah yang akan di dapat ketika umat paham akan segala tindak aktifitas yang di lakukan di panggung sandiwara dunia nan kejam penuh dengan tipu muslihat, pengaruh sifat besar efeknya real karena sifat yang ada pada diri kita manusia selalu dipandang negatif tanpa memahami pentingnya sifat yang Tuhan berikan sebagai landasan mengapa umat manusia dikatakan sempurna, kapan serta bagaimana.
Pernyataan sempurna apabila dibandingkan dengan ciptaan tuhan yang lain, bukan berlandaskan di mata sesama karena ingin dilihat, ingin memperoleh penghargaan karena sesama, ingin di hargai oleh sesama, tapi lupa kepada siapa kita harus bersyukur. Ketika sedang dibumbung dengan suatu prestasi, jabatan, harkat dan martabat bangga tidak ketulungan, dan ketika sedang dilanda bencana, jatuh, sengsara sedih dan putus asa nyaris nekat bunuh diri, gila dan lain sebagainya itulah sifat manusia berkeluh kesah yang kadang tidak terkontrol.
Tidak sedikit umat diera saat ini, kadang Saya sendiri merasakan alias korban tipu muslihat syaiton ketika senang lupa kepada siapa kita harus bersyukur yang ada justru mendekati sifat yang di bilang buruk lainnya tapi tidak selamanya kembali tergantung kondisi...[], tatkala ketika susah biasanya barulah kita sangat dekat kepada Sang Pencipta, memohon untuk dikembalikan kebahagiaan dunianya (masih bersyukur dan lebih baik), namun ada juga yang salah ambil jalan alhasil nekat bunuh diri, gila, perkara yang bisa dilihat dan sering terjadi disaat ini, penyebabnya tidak lain karena minimnya nilai Iman seseorang. Tujuan Allah sendiri memberikan sifat keluh kesah tentu agar umat paham kepada siapa merka harus berkeluh kesah, mengadu, ketika merasa senang dan sedih Allah lah tempat kita bersimpuh berbagi kebahagiaan dengan bersyukur dan mengadu tempat kita untuk memohon pertolongan ketika bersedih, bukan kepada sesama ataupun jalan syaiton!. Bisa dilihat melalui Surat Al Ma'arij ayat: 20
(إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا ﴿المعارج:٢۰
"Apabila dia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,"
Lalu seperti yang telah Saya katakan juga di atas bisa di lihat pada Surat Al Isra' ayat: 83
وَإِذَآ أَنْعَمْنَا عَلَى الْإِنسٰنِ أَعْرَضَ وَنَـَٔا بِجَانِبِهِۦ ۖ وَإِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ كَانَ يَـُٔوسًا ﴿الإسراء:٨٣
"Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa".
Melihat dari sejumlah kandungan yang tersimpan melalui Al Qur'an diatas manusia memang sudah kodratnya seperti itu, pertanyaannya apakah selamanya kita harus seperti itu? Cara yang lebih efektif menurut Saya adalah introkspeksi diri dan mau belajar memahami Ilmu Islam itu sendiri agar lebih mudah untuk menanggulanginya, tidak cukup sekedar tahu saja lantas terucapkan, dan paham lantas dibagikan tapi butuh implementasi dari diri pribadi dilakukan dalam kehidupan, salah satunya bisa dengan tanamkan Perkataan Menjadi PR Untuk Perbuatan dalam hati seperti yang Saya lakukan saat ini (masih harus belajar). Semua butuh proses tidak ada yang instan Tuhanpun pasti tahu akan hal itu, tapi sudah sampai batas mana kita mau berikhtiar (berusaha)? Sebenarnya kalo kita paham dari sifat kita manusia yang dibilang jelek itu hadir karena terpedaya oleh nafsu dan godaan syaiton sudah merasuk kealam bawah sadar sifat manusia itu sendiri, betapa mudahnya godaan itu mampu merayu kita masuk kejalan sesat! Faktor utama adalah karena lemahnya Iman Saya pikir, oleh karenanya mari sama-sama kita belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik, tidak semata-mata karena sesama namun karena Allah Subhanahu WaTa'ala yang menjadi utama. Semoga manfaat dan terima kasih Salam.
Melihat dari sejumlah kandungan yang tersimpan melalui Al Qur'an diatas manusia memang sudah kodratnya seperti itu, pertanyaannya apakah selamanya kita harus seperti itu? Cara yang lebih efektif menurut Saya adalah introkspeksi diri dan mau belajar memahami Ilmu Islam itu sendiri agar lebih mudah untuk menanggulanginya, tidak cukup sekedar tahu saja lantas terucapkan, dan paham lantas dibagikan tapi butuh implementasi dari diri pribadi dilakukan dalam kehidupan, salah satunya bisa dengan tanamkan Perkataan Menjadi PR Untuk Perbuatan dalam hati seperti yang Saya lakukan saat ini (masih harus belajar). Semua butuh proses tidak ada yang instan Tuhanpun pasti tahu akan hal itu, tapi sudah sampai batas mana kita mau berikhtiar (berusaha)? Sebenarnya kalo kita paham dari sifat kita manusia yang dibilang jelek itu hadir karena terpedaya oleh nafsu dan godaan syaiton sudah merasuk kealam bawah sadar sifat manusia itu sendiri, betapa mudahnya godaan itu mampu merayu kita masuk kejalan sesat! Faktor utama adalah karena lemahnya Iman Saya pikir, oleh karenanya mari sama-sama kita belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik, tidak semata-mata karena sesama namun karena Allah Subhanahu WaTa'ala yang menjadi utama. Semoga manfaat dan terima kasih Salam.