Berbagi-Kreativitas.blogspot.com - بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Salam semua..!! Ketika waktu dimana Sang daging merah menangis. Memahami 3 Sifat Manusia Fitrah dalam Al Qur'an pun terkandung yang mana dibawa sejak lahir merupakan cermin kehidupan, perkara penting yang harus kita review ulang berawal dari siapa sebenarnya dan mengapa Sang daging merah menangis? Seorang yang suci ketika itu melihat gelemerlap dunia disuguhi kepada-Nya adalah manusia kecil, lucu dan suci yakni Bayi Insyan yang di lahirkan dari seorang Ibu. Menangislah bayi karena tahu betapa berat dia harus menopang janji yang Allah Subhanahu WaTa'ala berikan sebelum akhirnya Allah tiupkan roh kedalam tubuhnya, karena melihat berbagai bentuk gemerlap dunia perkara baik ataupun jelek adalah pilihan yang dilihat dan dirasakan sangat berat!, Ibarat "lembar kertas putih yang disuguhi banyak jenis warna tinta untuk mengisi kekosongan lembar putih tersebut jika salah memilih tinta berdasarkan aturan yang diberikan akan menuai hasil tidak baik, dilihat dari kondisi untuk siapa dan untuk apa tinta yang digoreskan pada lembar putih itu diberikan".
Pada dasarnya umat manusia hidup atas ijin Allah tentu, disini kita sebagai umat harus tahu aturan dan dapat mengkondisikan keberadaan kita untuk siapa dan untuk apa kita hidup didunia, kurang lebihnya seperti itu jawaban dari ungkapan yang Saya paparkan bertanda kutip diatas. Pertanyaannya apa hubungannya dengan topik kita kali ini? Sifat Manusia Fitrah Dalam Al Qur'an sebagai patokan, salah satu sifat dimiliki manusia sejak lahir tentu ada karena dengan sifat ini apabila kita paham betul akan fungsi sifat yang ada pastikan kita adalah tergolong orang-orang yang hendak kembali atau pulang kepada Allah dalam keadaan suci pula sebagaimana kitapun lahir dalam keadaan suci. So.. mudah-mudahan dengan kita mau belajar, berlandaskan pemahaman tidak hanya dari faktor intern tetapi perlu faktor eksternal. Karena faktor internal ini sedikit sekali nilainya jika di isi dengan nilai % bisa dikatakan kurang dari setengahnya faktor eksternallah yang mempengaruhi sebagai acuan, pembimbing untuk menempatkan sifat manusia itu pada jalan yang benar. Seperti yang pernah Saya dengan dari seorang Sahabat 10% didapat dari dalam diri (internal) dan 90% adalah dari luar (eksternal).
Sebelumnya Saya mohon maaf dalam postingan kali ini belum masuk daftar jawaban atas apa yang menjadi PR Saya pada postingan sebelumnya, namun disini Saya ingin melengkapi artikel terkait yang sebelumnya pernah terpublik namun terhapus. Harapannya dengan postingan ini apa yang pernah Saya dengar kembali memori ini dapat menampungnya dan pada kemudian hari dikesempatan lebih maksimal dapat tersampaikan secara gamblang. Waktu demi waktu berlaku, semakin kesini Sayapun semakin tahu betapa pentingnya untuk kita belajar memahami Islam. Sebagai referensi pribadi tempat Saya belajar sekaligus berbagi sedikit tapi pasti Insya Allah.. (Semoga Allah beserta orang-orang yang ingin memperbaiki keimanannya) amin. Perlu Saya sampaikan juga akan hadir pembelajaran seputar Islam disini step by step yang akan terpublik perbagian Part I-dan seterusnya. Akhirnya Saya cukupkan sampai disini, atas kekurangannya Saya mohon maaf karena disini Saya masih dalam proses belajar sekian dan terima kasih Salam.