Berbagi-Kreativitas.blogspot.com - بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Salam...!! Alhamdulillah senang rasanya bisa kembali berbagi disini sebagai Media Belajar untuk kita semua, Mengenal Dan Memahami Potensi Eksternal Umat Islam adalah topik pembelajaran kita kali ini, postingan yang masih terkait dengan Mengenal Potensi Internal Manusia Yang Fitrah untuk postingan sebelumnya di dalamnya telah Saya bahas ada 3 Potensi Internal Manusia yang penting untuk diketahui. Fungsi dari pembelajaran topik tersebut jelas agar kita sebagai Umat Manusia kenal dan juga paham akan potensi dalam diri dan sekarang kembali bagaimana kita dapat gali Ilmu Islam terkait topik tentang Potensi Manusia lebih jauh lagi untuk Anda ketahui para Sahabat pembaca sekalian.
1 Al Qur'an
Al Qur'an adalah Potensi Eksternal Umat Islam poin pertama yang ingin Saya bahas. Al Qur'an adalah panduan suci bagi Umat Islam Sedunia tepat diturunkannya Al Qur'an ketika itu adalah Malam Lailatul Qadar atau Malam Kemuliaan pada bulan suci Ramadhan, Ayat Pertama yang Allah Subhanahu WaTa'ala serukan atau turunkan kebumi melalui perantara Malaikat Jibril kepada Rasul kita, Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam dengan berbagai cara sesuai kehendak yang maha Mengkehendaki adalah Iqra' (Bacalah) terdapat pada SQ: Al 'alaq "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan...," Dengan begitu jelas bahwasannya perintah Allah kepada Umat Islam yang pertama kali adalah kita disuruh-Nya membaca, selain itu salah satu perintah Allah yang lain telah dibahas juga pada postingan sebelumnya adalah Untuk Berfikir, yang merupakan Potensi Internal dalam diri kita yakni Akal. Potensi yang berada diluar dalam diri umat islam yang utama itu harus berlandaskan Al Qur'an sebagai petunjuk, nur atau cahaya kehidupan bagi umat islam seluruh alam.
2 Rasul/ Hadist Rasul/ Hadist Shohih
Selain Al Qur'an kita umat islam harus mengenal dan paham akan Hadist Rasul, bagaimana caranya? tentu dengan mengenal dan memahami Hadist Rasul ataupun Hadist Shohih (Hadist yang benar) hadist shohih ini merupakan turunan dari Hadist Rasulullah yang benar isinya. Bahasa Al Qur'an itukan bahasa Tuhan dan tidak banyak orang dengan sangat mudah mentafsirkan Ayat-ayat Al Qur'an semudah seperti membalikkan telapak tangan. Perlu Saya sampaikan banyak sekali macam atau jensi-jenis hadist, namun tidak semua isi dari hadist-hadist yang ada adalah benar waspadalah-waspadalah! kecuali yang telah Saya sebutkan diatas sebagai tambahan Hadist yang benar perawinya selama yang Saya tahu adalah Al Bukhari dan Muslim. Bisa dicari dan dipelajari untuk Hadist tersebut agar lebih paham, jangan sampai salah memilih hadist yang perawinya adalah cacat atau fasiq. Seperti halnya Saya disini juga masih dalam tahap belajar untuk memahami Al Qur'an beserta Hadist Rasul/ Hadist Shohih itu, so.. mari sama-sama kita introkspeksi diri, saling mengingatkan, berbuat mengajak dalam kebaikan, belajar, agar Islam kita tidak hidup dalam kegelapan atau kebodohan. Sekian Saya cukupkan sampai disini dulu terima kasih dan Salam.
Ruang Lingkup Potensi Eksternal Umat Islam
Mengingat dijaman sekarang ini banyak sekali bermunculan organisasi, tokoh, artikel, buku dll yang keberadaannya tidak selalu berlandaskan Ilmu dari segala sumber yakni Al Qur'an karena biasanya hanya berdasarkan pemahaman yang dipicu dari salah satu potensi manusia yakni akal pikiran mereka saja, sehingga tidak sedikit menimbulkan kontra yang menghasilkan berbagai macam konflik. Oleh karena untuk menghindari problema yang pasti akan terjadi dan sekarang memang sudah dirasakan Saya, kita sebagai masyarakat biasa yang awam jangan mau dibodohi sehingga dengan mudah terjerumus karena kurangnya pemahaman. Bagaimana cara kita agar tidak mudah dibodohi orang? Jawabnya tentu adalah dengan Belajar. Adapun Potensi Eksternal Umat Islam yang ingin Saya prioritaskan adalah sebagai berikut.1 Al Qur'an
Al Qur'an adalah Potensi Eksternal Umat Islam poin pertama yang ingin Saya bahas. Al Qur'an adalah panduan suci bagi Umat Islam Sedunia tepat diturunkannya Al Qur'an ketika itu adalah Malam Lailatul Qadar atau Malam Kemuliaan pada bulan suci Ramadhan, Ayat Pertama yang Allah Subhanahu WaTa'ala serukan atau turunkan kebumi melalui perantara Malaikat Jibril kepada Rasul kita, Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam dengan berbagai cara sesuai kehendak yang maha Mengkehendaki adalah Iqra' (Bacalah) terdapat pada SQ: Al 'alaq "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan...," Dengan begitu jelas bahwasannya perintah Allah kepada Umat Islam yang pertama kali adalah kita disuruh-Nya membaca, selain itu salah satu perintah Allah yang lain telah dibahas juga pada postingan sebelumnya adalah Untuk Berfikir, yang merupakan Potensi Internal dalam diri kita yakni Akal. Potensi yang berada diluar dalam diri umat islam yang utama itu harus berlandaskan Al Qur'an sebagai petunjuk, nur atau cahaya kehidupan bagi umat islam seluruh alam.
2 Rasul/ Hadist Rasul/ Hadist Shohih
Selain Al Qur'an kita umat islam harus mengenal dan paham akan Hadist Rasul, bagaimana caranya? tentu dengan mengenal dan memahami Hadist Rasul ataupun Hadist Shohih (Hadist yang benar) hadist shohih ini merupakan turunan dari Hadist Rasulullah yang benar isinya. Bahasa Al Qur'an itukan bahasa Tuhan dan tidak banyak orang dengan sangat mudah mentafsirkan Ayat-ayat Al Qur'an semudah seperti membalikkan telapak tangan. Perlu Saya sampaikan banyak sekali macam atau jensi-jenis hadist, namun tidak semua isi dari hadist-hadist yang ada adalah benar waspadalah-waspadalah! kecuali yang telah Saya sebutkan diatas sebagai tambahan Hadist yang benar perawinya selama yang Saya tahu adalah Al Bukhari dan Muslim. Bisa dicari dan dipelajari untuk Hadist tersebut agar lebih paham, jangan sampai salah memilih hadist yang perawinya adalah cacat atau fasiq. Seperti halnya Saya disini juga masih dalam tahap belajar untuk memahami Al Qur'an beserta Hadist Rasul/ Hadist Shohih itu, so.. mari sama-sama kita introkspeksi diri, saling mengingatkan, berbuat mengajak dalam kebaikan, belajar, agar Islam kita tidak hidup dalam kegelapan atau kebodohan. Sekian Saya cukupkan sampai disini dulu terima kasih dan Salam.