Cara Buka Ctrl+U Yang Terkunci | Bobol Disable Ctrl+U Pada Blog - Disini Saya mau dongeng, bicara tentang cara pandang. Setelah dipikir dan diteliti :D ternyata kegiatan duplikat bukanlah hal yang baru artinya sejak nenek moyang dulu sudah ada dan, tidak selalu kesannya negatif. Namun harus tetap disesuaikan atau di kembalikan kepada situasi dan kondisinya. Kalau salah katakanlah konsekuensi penggandaan dilakukan pada rutinitas ngeblog, siap-siap umur blog yang melakukan aksi itu tidak akan bertahan lama sebab, "Langkahi dulu si Mbah Google".
Akan tetapi tetap menjadi persoalan tersendiri kalau yang di ambil adalah milik orang awam katakan nubi. Sedang yang menduplikatkan adalah katakan senior, mereka sudah banyak tahu kelemahan nubi dan punya cara dalam hal manipulasi SEO, itu yang memprihatikan (Kesempatan dalam kesempitan). :D Kalau benar-benar master Saya berani jamin cara penjiplakan karya orang (baik metode, sistem dll) bukanlah gaya mereka kalau hanya 1/2-1/2 tapi, (ATM) dengan kesan profesional. Dalam konteks kehidupan universal apalagi sama saja.., tapi untuk mereka nubi, senior (1/2) master, atau 1/2 matang beda cerita. Kadang kitapun tidak tahu apa yang sedang dilakukan.
Akan tetapi tetap menjadi persoalan tersendiri kalau yang di ambil adalah milik orang awam katakan nubi. Sedang yang menduplikatkan adalah katakan senior, mereka sudah banyak tahu kelemahan nubi dan punya cara dalam hal manipulasi SEO, itu yang memprihatikan (Kesempatan dalam kesempitan). :D Kalau benar-benar master Saya berani jamin cara penjiplakan karya orang (baik metode, sistem dll) bukanlah gaya mereka kalau hanya 1/2-1/2 tapi, (ATM) dengan kesan profesional. Dalam konteks kehidupan universal apalagi sama saja.., tapi untuk mereka nubi, senior (1/2) master, atau 1/2 matang beda cerita. Kadang kitapun tidak tahu apa yang sedang dilakukan.
Bicara soal duplikat, punya rumah kalau cuman 1 kunci? tidak aman. Punya motor? sama juga. Belajar juga demikian, kita mencoba memahami apa yang ditransfer oleh Guru kita baik itu pemahaman misal tentang Ilmu Spiritual dan, Intelektual. Ketika ujian kalau jawaban menyerupai atau bahkan sama persis dari yang diajarkan hasil atau nilai menjadi jawaban (A, A++) nyontek sekalipun kalau nggak ketahuan bisa dapat nilai bagus :D . Apakah kegiatan duplikat itu jelek?. Belum lagi kalau sifat ujian pilihan ganda.
Disini Saya mewakili sebagai nubi yang sudah lama ngeblog. Saya suka melihat di bawah posting ataupun rekomendasi blog nubi, senior (1/2 mateng) seperti, "Boleh copas tapi cantumkan sumber". Sobat cara itu tidak mampu menjinakkan kebijakan Search Engine. Tetap saja kalau yang copas senior Anda, bisa saja dan berpeluang sangat besar tetap dapat unggul di SERP dari pada Anda. Walau sejatinya konten asli milik ketikkan Anda sendiri. Seni SEO erat hubungannya dengan LOGIKA.
Boleh copas maksimal 35% dari konten asli itu lebih bijak menurut Saya. Karena kegiatan seperti itu tidak akan pernah dapat dibasmi sobat, karena sudah fitrahnya sudah ada yang mencontohkan. Justru membawa keberkahan untuk SDM seluruh dunia. Pernah dengar tentang Uswah karena sama, atau serupa akhirnya disebut sahih. Keluar dari yang di contohkan adalah doif atau palsu. :)
Ngotot bicara soal HAK CIPTA memang siapa Anda? siapa kita? yang hidupnya tidak lebih dari 'sekedar nrimo'. Mari... budayakan duplikat yang baik :D (ATM) Amati Tiru dan Modifikasi, 35% jadi solusi. 100% bisa jadi basi. Ingat... "Eang Google" punya program. dan ingat juga SIKON dalam beraksi.
Cara Buka Kunci CTRL+U
Pergi kehalaman yang Anda tahu menggunakan cara disable Ctrl+U atau langsung kesini : weblog program, Klik kanan, Block dan lain-lain. Ketika proses reload belum finish langsung lakukan Ctrl+U. (Ketauan dah). Biar lebih kreatif lagi orang-orangnya (Programmer) Untuk cari solusi satu ini biar 100% nggak bisa di liat source code halaman weblognya bukan website).
